Pada pertemuan pertama dan kedua saya di mata kuliah Ilmu sosial budaya dasar saya mempelajari :
- pengertian pengetahuan, yaitu segala sesuatu yang diketahui manusia melawati panca indra
- pengertian ilmu, yaitu suatu pengetahuan yang disusun secara sistematis dan metodelogis dan memiliki objek yang pasti dan menjurus kepada kebenaran.
-seorang sarjan ahrus memiliki 3 kemampuan dasar yaitu :
a.kemapuan personal, yaitu kemampuan untuk memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai agama, kemasyarakatan, dan kenegaraan.
b. Kemampuan akademik, yaitu kemampuan komunikasi ilmiah, lisan dan tulisan, berpikir logis, kritis, sistematik, analitik (rasional, empiris, general (umum), sistematis, metodologis, akumulatif).
c. Kemampuan profesional yaitu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
- manusia harus memiliki konsep 5 M, yaitu mengetahui, mengerti, memahami, menghayati, dan mengamalkan.
Homo Humanus
Manusia adalah mahkluk paling mulia, bahkan sadar atau tidak kemuliaan itu diakui oleh malaikat (yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an). Para malaikat ALLOH SWT pun tunduk pada manusia. Walaupun pada kenyataannya kayaknya nggak banyak manusia yang sadar kalau dirinya mulia, sehingga mereka bisa dengan mudah mengotori kemuliaan mereka dengan melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Perampokan yang mengatasnamakan kemiskinan, korupsi yang merajarela yang berlindung diatas kemakmuran dan hal lainnya yang seolah telah menjadi budaya dan hal yang biasa. Ironi sekali.
Manusia adalah mahkluk yang Homo Humanus, manusiawi, berbudaya dan halus. Manusiawi dalam pengertian sikap yang menghargai manusia sebagai mahkluk yang memiliki martabat tinggi dengan segala hak-haknya (harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan/ sesuai dengan firtahnya mahkluk Tuhan). Berbudaya, maksudnya perilakunya dituntun oleh akal budi sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak ALLAH SWT. Halus, yaitu kehalusan bertingkah laku perbuatan lemah-lembut, sopan-santun, budi bahasa dan beradab (berakhlak).
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
1. Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individiumyang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.